Apa syarat pakaian ihram? Pertanyaan ini kerap terlontar dari orang yang hendak melakukan ibadah haji maupun umroh. Sebab, pakaian yang ihram memang tidak sembarangan, ada beberapa pakem yang menjadi keharusan untuk ditaati agar ibadahnya sah.
Mengingat, ihram memiliki makna sebagai bentuk masdarnya fi’il madhi serta mudhori‘nya kata ahrama yuhrimu. Kata tersebut memiliki arti sebagai keharaman yang berlaku ketika memasuki sebuah wilayah.
Apa Syarat Pakaian Ihram – Larangan?
Sebagaimana yang telah disinggung di atas, kata ihram bukan merujuk pada ‘baju’ semata. Akan tetapi kata tersebut terkait kepada semua larangannya.
Sebab secara hukum fiqih, maknanya adalah memiliki niat untuk memasuki wilayah yang berlaku keharaman ketika haji dan umroh. Lalu apa saja isi larangannya?
- Tidak boleh memotong atau mematahkan ranting dengan sengaja
- Memakai wangi-wangian
- Membunuh dan memburu binatang
- Meminang
- Menjadi wali pernikahan
- Memotong kuku
- Berhubungan suami istri
- Sedangkan untuk laki-laki ada peraturan tambahan, yaitu tidak boleh memakai pakaian yang berjahit, jadi hanya lebaran saja. Kemudian tidak boleh memakai penutup kepala dan alas kaki yang menutup mata kaki.
- Kalau untuk perempuan, tidak boleh memakai sarung tangan dan penutup wajah atau cadar.
Apa Syarat Pakaian Ihram?
Pakaian ihram sebagaimana disebutkan di atas, ada pakem yang tidak bisa dilanggar. Sebab menjadi syarat mutlak yang harus dipatuhi selama menjalankan ibadah haji atau umroh. Adapun kriteria yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut.
- Kain berwarna putih polos
- Untuk laki-laki harus pakai kain yang tidak dijahit, dalam artian benar-benar hanya dililitkan dan dipakai sedemikian rupa agar bisa menutupi tapi tanpa memakai jahitan.
- Bagi perempuan, baju ihram tidak boleh menutupi wajah atau memakai cadar. Jadi bagian wajah harus terbuka, juga bagian tangan pun harus terbuka.
- Baju ihram harus menutup aurat, sehingga pemakaiannya pun dikondisikan agar tertutup tapi masih tetap sesuai aturan.
- Bagi laki-laki, tidak boleh memakai tutup kepala. Jadi bagian kepala harus terbuka dan bebas dari halangan kain atau topi.
Cara Pakai Pakaian Ihram Secara Benar
Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa memakai pakain ihram memang agak tricky, sehingga harus tahu betul bagaimana memakai secara benar agar sah. Secara umum, untuk laki-laki ada dua bagian yang harus diperhatikan, yaitu atasan dan bawahan. Adapun detail cara pakainya sebagai berikut.
Bagian Atasan Pakaian Ihram Laki-laki
- Pasang kain secara melintang di depan bahu dan punggung, atau dengan kata lain diselempangkan.
- Putar satu lagi untuk bagian pundak dan punggung sebelahnya, jadi pundak kanan dan kiri tertutupi.
- Saat thawaf, lepas bagian kanan pundak agar terbuka dan kain yang dilepas kaitkan di bagian bawah ketiak atau menjulur ke pinggang agar tetap nyaman.
- Kaitkan antara ujung-ujungnya agar tidak mudah terlepas, menggunakan simpul yang kuat agar tidak mudah lepas.
Bagian Bawahan Pakaian Ihram Laki-laki
- Pakai kain yang panjang dan lebar kain tidak menutupi mata kaki.
- Pasang kain di atas pusar, agar aurat tertutupi, dan mulai lilitkan serupa dengan memakai sarung.
- Jangan cuman satu kali lilit, tapi minimal satu setengah, agar ketika dipakai berjalan tidak menampakkan paha.
- Simpulkan ikatan dengan kuat, tapi bagian bawah tetap longgar. Agar ketika bergerak atau duduk tidak mudah lepas dan tetap nyaman.
Pakaian Ihram Perempuan
Secara umum untuk perempuan tidak ada batasan khusus, hanya harus menutup aurat dan tidak menutup telapak tangan serta wajah. Untuk itu, pakai tips ini agar pakaian ihram tetap sah dan juga nyaman.
- Atur jahitan baju bagian lengan agar tidak menutupi pergelangan tangan.
- Jika merasa kepanasan, maka gunakan jenis kain yang mudah menyerap keringat, tapi tidak tipis dan berkilauan.
- Pakai baju yang longgar, tidak mengetat, agar mudah bergerak dan nyaman untuk duduk maupun berdiri.
- Pilih kerudung yang tidak berbahan licin dan tipis, agar bisa menutup bagian dada dengan sempurna dan tidak mudah tertiup angin.
Demikianlah apa syarat pakaian ihram yang harus Anda penuhi, agar ibadah haji atau umroh Anda sah. Untuk itu, pilih agen perjalanan yang memahami betul kebutuhan jamaah serta mengedukasi dengan baik agar tidak melanggar syariat.
Misalnya saja agen travel haji dan umroh PT. Persada Indonesia yang sudah berpengalaman dengan pembimbing yang paham betul syariatnya. Selain itu, pelayanannya yang baik, membuat ibadah semakin tenang dan nyaman. Selamat mencoba.