Bolehkah Berhubungan Suami Istri Ketika Umroh

Bolehkah Berhubungan Suami Istri Ketika Umroh?

3.2/5 - (13 votes)

Tidak jarang, banyak jemaah umroh yang sudah menjalin hubungan rumah tangga membawa pasangannya untuk menunaikan ibadah ini. Namun, banyak diantara mereka yang mempertanyakan bagaimana hukumnya jika pasangan suami istri berhubungan ketika dalam masa umroh tersebut?

Jika Anda salah satu jemaah yang berencana membawa pasangan menjalani ibadah umroh, ketahui terlebih dahulu hukumnya dalam ulasan kami berikut!

Hukum Berhubungan Suami Istri Ketika Umroh

Berdasarkan syariat Islam, saat melaksanakan ibadah haji maupun umroh, terdapat sejumlah pantangan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini berlaku setelah jemaah melakukan ihram. 

Ihram sendiri merupakan keadaan seseorang yang sudah berniat melakukan manasik haji/ umroh. Larangan tersebut tidak akan berlaku lagi saat Anda sudah berumroh melewati masa tahallul, yang artinya dihalalkan dalam berumroh atau diperbolehkannya jemaah dari pantangan ihram.

Tahallul sendiri disimbolkan dengan mencukur (minimal) tiga helai rambut. Tahallul terjadi jika jemaah sudah melewati rangkaian proses umroh.

Bolehkah Berhubungan Suami Istri Ketika Umroh

Sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah tentang ihram, bahwa berbagai larangan saat ihram umroh sama halnya dengan larangan saat berhaji. Hal itu diantaranya:

  • Mencukur rambut yang ada pada seluruh badan
  • Menggunting kuku
  • Menutup kepala dan menutup wajah, kecuali jika melewati laki-laki dihadapannya yang bukan mahram
  • Menggunakan wewangian
  • Menggunakan pakaian berjahit
  •  Memburu hewan darat yang halal dikonsumsi. Namun bukan termasuk dengan hewan ternak dan tangkapan dari air. (Tidak termasuk hewan yang diperintahkan dibunuh seperti tikus, kalajengking, dll serta hewan yang mengamuk.)
  • Melakukan khitbah serta akad nikah
  • Melakukan hubungan intim (jimak)
  • Mencumbu pasangan pada selain kemaluan

Berdasarkan keterangan tersebut, tentunya sudah jelas bagi Anda yang membawa pasangan saat melaksanakan ibadah umroh, jimak tidak diperbolehkan saat ihram. Bahkan hal-hal yang bisa mengantarkan pada hubungan badan pun dilarang. 

Namun, jika sudah selesai melaksanakan ihram, hukum melakukan hubungan suami istri ini diperbolehkan.

Hubungan Suami Istri Setelah Berihram

Jika ihram umroh sudah selesai dilakukan, ditandai dengan mencukur rambut saat tahallul awwal, hukum melakukan hubungan badan diperbolehkan. Hal itu berdasarkan pada pendapat yang sudah disepakati oleh ulama empat madzhab.

Oleh karena itu, jika suami istri sudah selesai melaksanakan tahallul umroh, keduanya boleh melakukan hubungan badan. Seperti yang disebutkan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, yakni:

التَّحَلُّل مِنْ إِحْرَامِ الْعُمْرَةِ: اتَّفَقَ جُمْهُورُ الْفُقَهَاءِ عَلَى أَنَّ لِلْعُمْرَةِ بَعْدَ أَدَائِهَا تَحَلُّلاً وَاحِدًا تُبَاحُ بِهِ لِلْمُحْرِمِ جَمِيعُ مَحْظُورَاتِ الإْحْرَامِ، وَيَحْصُل هَذَا التَّحَلُّل بِالْحَلْقِ أوِ التَّقْصِيرِ بِاتِّفَاقِ الْمَذَاهِبِ.

“Tahallul dari ihram umroh: Kebanyakan ulama fiqih sudah sepakat bahwa umroh setelah selesai dilakukan hanya mempunyai satu tahallul, yang mana dengan tahallul tersebut semua larangan ihram dibolehkan untuk dilakukan. Tahallul bisa terwujud dengan mencukur ataupun memotong rambut dengan kesepakatan para ulama madzhab”.

Namun perlu diingat, ibadah umroh Anda akan batal jika hubungan intim dilakukan sebelum tahallul awwal (sebelum melempar jumrah Aqabah). Jika hal ini terjadi, pasangan suami istri masing-masing akan terkena dam atau denda Tartib dan Ta’dil.

Dendanya sendiri yakni menyembelih seekor unta atau seekor sapi atau tujuh ekor kambing. Jika tidak mampu menyembelih hewan, bisa juga diganti dengan memberi makan fakir miskin di Makkah yang senilai satu ekor unta.

Jika memang masih tidak mampu, bisa diganti dengan berpuasa sebanyak hitungan 1 mud setiap hari (10 hari berpuasa). Dengan rincian, tiga hari ketika masa haji dan sisanya saat Anda sudah kembali ke rumah.

Denda tersebut harus Anda kerjakan sejak pelanggaran dilakukan, dan rangkaiannya pun harus tetap dijalankan serta wajib mengulang rangkaian ibadah dari awal.

Semoga penjelasan kami ini bisa menambah bekal pengetahuan Anda untuk melaksanakan ibadah umroh bersama keluarga. 

Disamping itu, jika saat ini Anda dan pasangan sedang berencana melaksanakan ibadah ke tanah suci, percayakan semuanya pada jasa travel kami, travel umroh Surabaya Persada Indonesia!