Bagi setiap muslim yang sudah memenuhi ketentuan haji dan umrah tentu ingin segera menunaikannya, bukan? Terutama bagi yang sudah mampu secara finansial. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa ibadah haji dan umrah memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Disamping itu, sudah tahukah Anda bagaimana ketentuan umroh dan haji yang berlaku dan sesuai syariat? Seperti halnya ibadah yang lain, haji dan umrah juga memiliki syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Agar ibadah ini dikatakan sah dan diterima oleh Allah SWT.
Ketentuan Haji dan Umrah yang Wajib Dipenuhi
Wajib haji dan umrah terdiri dari ketentuan syariat dan ketentuan pemerintah. Ketentuan syariat berhubungan dengan syarat sah dan syarat wajib haji atau umrah.
Sedangkan ketentuan pemerintah meliputi peraturan penyelenggaraan haji atau umrah bagi masyarakat Indonesia. Dari ketentuan tersebut, berikut ini kami rinci detail-detailnya untuk Anda.
Ketentuan Berdasarkan Syariat
Berdasarkan syariatnya, haji dan umrah diatur dengan dua syarat, yaitu syarat sah dan syarat wajib haji atau umrah. Berikut ini kami uraikan mengenai syarat wajib haji dan umrah terlebih dahulu.
Syarat Wajib Haji dan Umrah
Syarat wajib merupakan sesuatu yang harus dipenuhi oleh para calon jamaah haji dan umrah. Syarat wajib haji dan umrah sendiri dibagi menjadi 5, yaitu:
– Beragama Islam
Syarat wajib utama haji yaitu beragama Islam. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kewajiban menunaikan haji/ umrah hanya berlaku bagi umat muslim saja. Kewajiban menunaikan haji bagi umat muslim ini telah tercantum dalam Rukun Islam yang kelima.
– Baligh
Baligh berarti dewasa. Seseorang yang telah memasuki usia dewasa, memiliki kewajiban untuk menunaikan ibadah haji atau umrah. Ciri-ciri muslim dapat dikatakan dewasa atau baligh ada dua.
Untuk laki-laki, bisa dikatakan baligh jika sudah mengalami mimpi basah. Sedangkan bagi perempuan ditandai dengan datangnya menstruasi atau haid.
– Berakal Sehat
Berakal sehat berarti tidak sedang mengalami gangguan kejiwaan atau gangguan pada ingatan. Oleh karena itu, bagi orang-orang dengan gangguan jiwa dan hilang ingatan tidak memiliki kewajiban untuk menunaikan ibadah haji/umrah.
– Merdeka
Makna dari kata merdeka yaitu tidak terkekang. Hal ini mengacu pada tradisi Arab pada zaman dahulu yang masih melakukan sistem perbudakan. Sehingga diberlakukan ketentuan bagi para budak, yakni tidak diwajibkan melakukan ibadah haji.
– Telah Mampu Secara Fisik, Mental, dan Finansial
Syarat wajib haji yang terakhir yaitu mampu. Baik secara fisik, mental, maupun finansial. Sebab, untuk menempuh ibadah haji Anda membutuhkan fisik yang kuat, mental yang sehat dan finansial yang cukup.
Itulah syarat wajib haji dan umrah bagi setiap muslim yang dapat Anda pahami. Apabila semua syarat di atas telah terpenuhi, Anda memiliki kewajiban untuk segera menunaikannya.
Nah, setelah memenuhi syarat wajib diatas, kini saatnya Anda menyimak syarat sah ibadah haji dan umrah sebagai pelengkap.
Syarat Sah Haji dan Umrah
Berbeda dengan syarat wajib haji/umrah. Syarat sah merupakan pedoman yang harus ditaati para jamaah ketika melakukan ibadah tersebut. Syarat sah terdiri dari tempat dan waktu pelaksanaan. Berikut ini sedikit kami uraikan untuk Anda.
– Tempat
Tidak seperti ibadah yang lainnya. Haji dan umrah hanya bisa dilakukan di Tanah Suci Mekah atau Tanah Haram. Anda tidak mungkin melakukan haji atau umrah di sembarang tempat, layaknya ibadah lain bukan?
– Waktu
Setiap ibadah memiliki aturan waktunya masing-masing. Begitu pula dengan ibadah haji dan umrah ini. Waktu untuk melakukan ibadah haji yaitu pada awal bulan Syawal hingga 10 Dzulhijjah.
Namun, berbeda dengan haji. Anda bisa melakukan umrah kapan saja. Tetapi, biasanya umat muslim lebih memilih Bulan Ramadhan sebagai waktu pelaksanaan umrah.
Sekarang Anda sudah bisa membedakan antara syarat wajib dan syarat sah haji atau umrah, bukan? Keduanya merupakan ketentuan yang sesuai dengan syariat Islam. Ketentuan tersebut wajib Anda ikuti agar ibadah haji dan umrah yang akan ditunaikan diterima oleh Allah SWT.
Ketentuan Haji dan Umrah Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Setelah mengetahui ketentuan syariat di atas, mungkin Anda juga perlu memahami ketentuan pemerintah. Ketentuan ini berkaitan dengan proses penyelenggaraan haji dan umrah bagi umat Islam di Indonesia. Tujuannya, supaya masyarakat Indonesia dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman dan selamat hingga tujuan.
Dengan disahkannya Rancangan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Berikut rangkuman yang dapat kami sajikan.
Ketentuan Jamaah Lanjut Usia
Pemerintah telah menetapkan bahwa jamaah haji dan umrah dengan usia minimal 65 tahun memiliki prioritas keberangkatan.
Jamaah Penyandang Disabilitas
Berdasarkan ketentuan terbaru, jamaah haji dan umrah yang menyandang disabilitas akan mendapatkan pelayanan khusus. Hal ini menjamin adanya perlindungan dan kemudahan bagi jamaah tersebut.
Pelimpahan Porsi keberangkatan Jamaah
Pelimpahan porsi keberangkatan jamaah bisa ditujukan kepada suami, istri, ibu, ayah, anak, atau saudara kandung dan siapa saja yang telah ditunjuk serta disepakati keluarga. Pelimpahan porsi keberangkatan tersebut ditetapkan kepada jamaah yang sudah memiliki hak melunasi BPIH.
Peraturan ini juga berlaku bagi pelimpahan porsi keberangkatan bagi calon jamaah yang meninggal dunia.
Jaminan Perlindungan Bagi Jamaah
Adanya jaminan perlindungan bagi jamaah membuat Anda lebih tenang. Sehingga dapat terhindar dari risiko penelantaran dan penipuan dari pihak penyelenggara perjalanan ibadah haji dan umrah.
Kepastian Hukum Bagi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah
Kepastian hukum tersebut menjamin terciptanya pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan haji dan umrah. Hal ini meliputi wewenang menteri dalam proses pembentukan tim koordinasi. Meliputi pencegahan, pengawasan, dan penindakan jika terjadi permasalahan penyelenggara haji dan umrah di Indonesia.
Jaminan bagi Penyelenggara Ibadah Haji dan Umrah
Ketentuan terbaru juga mengatur tentang penyelenggara ibadah haji dan umrah. Hal ini meliputi adanya jaminan kepastian hukum, kemudahan proses pengurusan biaya, pengawasan, dan pelayanan bagi para jamaah.
Dengan ketentuan tersebut, penyelenggara ibadah haji dan umrah akan mendapat kepastian hukum serta terus diawasi dan dievaluasi. Salah satunya dengan pemberian akreditasi dan sanksi administrasi.
Melalui ketentuan yang telah dibuat, kualitas penyelenggara ibadah haji dan umrah akan terus dinilai. Hal ini bertujuan supaya kualitas pelayanan dan jaminan keberangkatan jamaah senantiasa dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Travel Umroh Surabaya dari Persada Indonesia
Tentunya sekarang Anda sudah tahu beberapa ketentuan haji dan umrah. Baik dari segi syariat maupun dari segi peraturan pemerintah. Dengan mengetahui ketentuan yang berlaku, Anda bisa merencanakan ibadah haji dan umrah bersama tim penyelenggara yang amanah.
Terkait hal ini, Anda bisa mempercayakan perjalanan haji dan umrah bersama dengan tim kami dari Travel Umroh Surabaya Persada Indonesia. Kami menyediakan travel haji dan umrah yang aman dan terpercaya.
Dengan dibimbing langsung oleh Ustadzah Oki Setiana Dewi, aktivitas ibadah Anda akan semakin nyaman selama di Tanah Suci. Anda tidak perlu khawatir lagi karena proses ibadah akan dituntun sesuai dengan syariat Islam. Mari jadikan ibadah haji dan umrah ini sebagai langkah membersihkan hati. Dengan mempercayakan perjalanan Anda kepada Kami. Insyaallah kami selalu amanah. Serta melayani sesuai dengan ketentuan haji dan umrah yang berlaku. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi kami.